Muda-mudi Tiongkok penakluk dunia

Kemarin saya diundang salah satu perusahaan Tiongkok yang menjadi partner bisnis saya, untuk launching salah satu produk terbarunya yang bekerjasama dengan Intel. Berbeda dengan beberapa perusahaan partner lainnya yang pernah mengundang saya, terasa sekali aura ‘milenial’ perusahaan yang satu ini. Sambutannya, jamuan makan malamnya, cara berpakaian, berpresentasi tampak khas anak muda sekali: tidak formil dan kaku, sedikit egaliter namun smart!

Bersama dengan beberapa perusahaan dari negara lain, kami diajak menyaksikan berbagai produk tech inovasi mereka. Ada sekitar 10an produk yang didemokan yang sangat membuat kami takjub: ternyata cina bisa membuat produk seperti ini! Mulai dari tech untuk edukasi, kesehatan hingga smart home!

Lalu kami diajak berkeliling kantornya yang luasnya mungkin lebih dari 1 ha. Terdiri dari beberapa bangunan 6 lantai, puluhan ruang meeting bergaya milenial (tentunya dengan home theater di dalamnya), permainan olahraga (mulai bilyard hingga kolam renang), bioskop, tempat bermain untuk anak-anak karyawan hingga hall besar untuk pesta pernikahan karyawannya dengan karyawan lainnya sebagai volunteer dan semua biaya ditanggung perusahaan.

Saat makan siang, kami diajak makan bersama seluruh karyawannya di sebuah cafe di lantai 2 yang bisa menampung sekitar 500 orang. CEO nya yang masih berusia dibawah 40th mengatakan kalau karyawannya yang berjumlah sekitar 2000 orang ini, 80%nya adalah anak-anak muda berusia dibawah 30th!

Sang CEO menceritakan, perusahaannya ini didirikan tahun 2005 di sebuah kamar apartemen kecil untuk memproduksi panel-panel elektrik skala ukm. 2008 perusahaannya bertransformasi untuk fokus pada RnD technology, sementara urusan manufacturing di-outsource ke perusahaan lain. Dua ribu anak muda yg bekerja disini hanya fokus RnD, dengan puluhan lab canggih yang ada di areal kantornya ini.

Dengan inovasinya, mereka hanya butuh 5 tahun untuk menggeser dominasi market perusahaan Jepang dan Korea. Di China produk mereka sudah menguasai pasar dan menjadi market leader. Di Eropa pun demikian, sudah hampir menjadi market leader. Produknya pun sudah mulai masuk ke AS. Dan tahun ini mereka baru fokus di Asia dan Africa, termasuk Indonesia.

Jepang yang memang sekarang penduduk usia produktifnya lebih sedikit dibanding usia tua-nya harus mengakui kecepatan dan kegesitan anak-anak muda Tiongkok dalam men-develop hingga merebut satu persatu pasar di dunia yang sebelumnya dikuasai perusahaan Jepang. Di Jepang, dengan gaya manajemen senioritas, untuk mendevelop produk baru dibutuhkan meeting yang lama. Belum selesai meeting perusahaan Jepang, perusahaan Tiongkok sudah selesai mendevelop produk barunya atau bahkan sudah melaunchingnya! Ini guyonan mereka.

Setelah Jepang, rupanya perusahaan Tikngkok siap mengancam AS. Salah satu produk dari perusahaan ini bahkan sudah mengalahkan salah satu produk hardware Microsoft. Microsoft harus menyerah lantaran produknya terlalu mahal dan fitur-fitur yang memang sudah lama tidak diupdate.

Produk-produk China sudah bukan lagi produk yang jelek, kualitasnya rendah dan copycat. Sebaliknya, mereka telah berpikir apa arti after sales service, experience konsumen, komitmen, investasi dan inovasi. Sangat jelas terlihat, produk-produk yg dihasilkan perusahaan ini jauh lebih unggul dan bahkan belum pernah diproduksi oleh brand-brand besar Jepang dan Korea sebagai kiblat masa lalu perusahaan teknologi.

Sebagai penutup meeting, kami dijamu di restaurant diatas Canton tower, tower tertinggi kedua di dunia setelah Tokyo Tower. Di ruangan yang berputar 360 derajat tersebut, sambil melihat sekeliling kota Guangzhou dari ketinggian 400an meter, mereka bilang bahwa perusahaan milenial seperti perusahaan mereka ini di Tiongkok jumlahnya sangat banyak! Tersebar di semua penjuru Tiongkok dengan fokus industri masing-masing.

Rupanya “perusahaan-perusahaan muda” Tiongkok ini berhasil menjalankan prinsip kaizen dan genchi genbutsu-nya Jepang dengan lebih baik. Mereka memilih mencari jawaban dengan cara terjun sendiri ke lapangan dan melakukan perbaikan terus-menerus.

Generasi muda yang produktif, inovatif dan sangat bergairah untuk merebut pasar dunia!

Kita di Indonesia punya konsep “Gotong Royong”, yang tidak kalah dengan Kaizen dan Genchi Genbutsu-nya Jepang. Dengan cara berjamaah dan persatuan ala Gotong Royong harusnya kita bisa ikut berkompetisi dengan mereka!

Selamat hari sumpah pemuda!

Catatan Sam DK,
Guangzhou Okt 2016.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *