Konsep Rejeki

Sebagian besar orang memandang bahwa rejeki itu hanyalah berbentuk harta dan bersifat materi saja. Memang benar, rejeki itu ada hubungannya dengan materi, namun dia tidak punya hubungan dengan kemiskinan dan kekayaan.

Ada seorang kaya raya yang memiliki harta milyaran, namun mengeluarkan hartanya sangat ketat dan serat. Ia membelanjakan uangnya hanya beberapa rupiah saja yang tidak sebanding dengan kekayaan yang ia miliki. Pakaiannya hanya itu-itu saja, yang sudah berusia tahunan. Naik mobil umum dan tidak mau naik mobil pribadi. Ini adalah suatu contoh bahwa tidak semua harta yang dimilikinya itu adalah rejekinya. Karena rejeki itu adalah apa yang bisa dimanfaatkan pemiliknya.

Rejekinya adalah yang telah dapat dimanfaatkannya tersebut. Sedang milyaran harta lainnya yang dia cari dan timbun bertahun-tahun dan dijaga mati-matian, jelaslah bukan rejekinya. Dia hanya ditugaskan untuk menyampaikannya kepada pemilik rejeki itu dengan baik dan aman.

Demikianlah perjalanan rejeki anak Adam itu, hanya menuju ketiga arah saja seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW. Rejeki anak Adam tidak keluar dari 3 arah itu : apa yang dimakan jadi kotoran, apa yang dipakai jadi sampah, dan apa yang disedekahkan akan jadi tabungan abadinya di akhirat kelak.

Sedangkan harta kekayaannya yang lain, yang dikatakan sebagai hasil jerih payahnya, itu bukanlah rejekinya. Ia hanya diamanahkan mencarinya, menjaganya dan menyerahkannya kepada pemiliknya asli kelak, sesuai kodrat dan iradat Allah SWT.

by Prof, Dr M. Mutawalli Asy Sya’rawi

#RamadhanNote

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *