Metamorfosa sempurna dalam bisnis

Masih ingat tentang metamorfosa sempurna? Yaitu metamorfosa ulat menjadi kupu-kupu. Untuk menjadi kupu-kupu yang indah, sebuah ulat yang jelek perlu melewati proses yang tidak singkat. Si ulat harus menjalani proses dari telur – larva – kepompong hingga akhirnya menjadi kupu-kupu indah. Dalam proses menjadi larva, si ulat pun harus berpuasa lama -sebuah perjuangan yang tidak ringan.

Si ulat harus melewati tahapan demi tahapan yang panjang untuk menjadi kupu-kupu yang indah. Makanya ini dinamakan metamorfosa sempurna. Jika salah satu proses dilewati, resikonya bukan lagi menjadi kupu-kupu yang buruk namun juga kematian.

Melihat fenomena ini, sepertinya tidak jauh beda dengan PROSES berbisnis, terutama pengalaman saya membuat usaha pertama kalinya. Sebagai pengusaha pemula (seperti yang saya alami awal tahun 2000 lalu) seringkali kita ingin instan. Kalau bisa tidak perlu melewati proses metamorfosa sempurna. Instan dari kepompong langsung jadi kupu-kupu yg bisa terbang, tidak usah melewati kepompong, apalagi puasa di proses larva!.

Duh! Tapi sikap instan ingin cepat sukses seperti ini memang manusiawi bukan? Dulu, sewaktu lulus SMA, kebetulan saya membuat usaha pertama dengan teman-teman SMA yaitu usaha design grafis bareng. Waktu itu kami ingin bisa cepat sukses, semua merasa jadi bos, merasa bisa melewati proses bisnis dengan sangat cepat dan bahkan bisa skip beberapa proses metamorfosa seperti yang dialami kupu-kupu. Tiap hari keinginan menjadi sukses makin menggebu, biasa..darah muda! Apa yang terjadi? persis seperti kupu2 yang keluar dari kepompong tanpa melalui tahapan metamorfosa tadi, dalam 4 bulan bisnis yang kami rintis tersebut bubar.

Hampir semua pebisnis besar yang memulai usaha dari nol, mengalami perjuangan berat di awal-awal dia memulai bisnisnya. Primagama diawali oleh Pak Purdi E Chandra dengan hanya beberapa gelintir orang murid yang kemudian beberapa puluh tahun selanjutnya menjadi lembaga pendidikan terbesar. Pak Wiwid memulai bisnis kaos C59 dengan modal sebuah mesin jahit yang dibelinya dari hasil penjualan kado pernikahan. Sayapun pernah mengalami memulai bisnis toko komputer hanya dengan modal Rp 600.000 saja.

Dari pengalaman pahit yang paling manis itu *;/ saya bisa menarik kesimpulan penting buat langkah selanjutnya, terutama dalam menjalankan usaha selanjutnya. Apa itu? bahwa yg penting adalah PROSES bukan HASIL. Dalam bisnis, awalnya kadang hambatan lebih besar daripada yg diperkirakan. Hasil bisa jadi jauh lebih kecil daripada yg diharapkan. Tapi yah itulah PROSES berbisnis, nikmati aja.

yah, itulah PROSES yang harus dijalani…
Mau jadi kupu-kupu yang indah? pasti MAU!
tapi pertanyaannya, siap tidak melewati tahap kepompong?

2 Comments Metamorfosa sempurna dalam bisnis

  1. Abdi

    Halo mas, thx telah berbagi “core” jejak rekam bisnis anda, saya baru membaca beberapa artikel anda dan sungguh menyadarkan saya sebagian kesalahan saya dalam berbisnis, jadi tampaknya secara mind set saya harus back to basic. Dengan tulisan2 anda yang saya ikuti dari awal, moga bisa mencerahkan kembali untuk perkembangan bisnis saya, sekali lagi, terima kasih mas…

    Reply

Leave a Reply to hendy afianta Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *