Jika Anda ingin menghadirkan strategi harga premium tanpa membuatnya terlalu eksklusif, belajar dari fenomena coffee shop premium di Indonesia bisa jadi inspirasi. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, menjamur coffee shop dengan konsep mewah namun tetap terjangkau, yang menawarkan pengalaman berkualitas tinggi dalam suasana yang santai dan inklusif. Coffee shop bergaya interior premium ini berhasil menyajikan nuansa mewah tanpa kesan mahal atau intimidatif, sehingga semua orang merasa nyaman berada di sana.
Secara tidak langsung, coffee shop ini telah mengadopsi elemen-elemen dari kafe high-end atau konsep lounge yang mewah. Interiornya dirancang dengan detail modern dan elegan—mulai dari desain yang minimalis dan rapi, pemilihan warna yang hangat, hingga furnitur yang Instagrammable. Meski terkesan mewah, harga secangkir kopi di tempat-tempat ini tetap terjangkau bagi banyak orang. Menu mereka dipikirkan dengan baik, menawarkan variasi minuman berkualitas namun dengan deskripsi yang mudah dimengerti, sehingga pelanggan tidak merasa bingung atau ragu saat memilih.
Pengalaman pelanggan dirancang dengan cermat untuk memberikan suasana “mewah tapi ramah,” di mana orang merasa “layak” berada di sana tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam. Misalnya, harga Rp40.000 hingga Rp50.000 untuk segelas kopi spesial dan camilan lezat, yang mungkin terasa mahal di warung kopi biasa, namun terasa wajar dan bahkan murah di tempat seperti ini. Di coffee shop ini, pengunjung tidak hanya membeli kopi, tetapi juga membeli pengalaman menikmati tempat dengan desain cantik, layanan yang ramah, serta atmosfer yang nyaman untuk berkumpul atau bekerja.
Kombinasi kualitas premium dan suasana yang nyaman inilah yang membuat strategi ini efektif dalam menarik pelanggan yang mencari pengalaman berkualitas tanpa harus mengorbankan suasana kasual. Dalam iklim ekonomi di mana orang lebih selektif dalam menghabiskan uang untuk pengalaman bersantai, mereka akan memilih tempat yang memberikan nilai lebih—lebih dari sekadar kopi biasa. Fenomena ini adalah contoh dari branding luxury modern: menawarkan kualitas tinggi yang tetap dapat diakses dan menyambut semua orang, tanpa harus terlihat eksklusif atau mahal.
