Gaji Pertama Saya

Lagi viral tentang #GajiPertama.

Kalau saya, dapat gaji pertama itu sekitar th 2008. Nominalnya berapa, saya lupa. Dan sepertinya ga penting dibahas. Gaji pertama ini didapat dari bisnis sendiri yg dirintis sejak 2004.
Saya mulai bisnis di th 2000. Berbagai macam bisnis dicoba. Kebanyakan gagal. Dan baru 8th kemudian baru bisa “merasakan” gaji pertama.

Konyol? Yah begitulah, setelah 8th itulah saya baru tahu kalau kita sebagai pemilik bisnis juga perlu diberikan digaji. Tak hanya karyawan saja yg digaji.

Lalu sebelum mendapat gaji, pemasukan darimana? Dari Prive. Mengambil kas bisnis untuk keperluan pribadi. Yg kadang ga jelas berapa jumlahnya, sesuai kebutuhan saja. Yg ngambilnya bisa kapan saja. Yg sering bikin “neraca” ga balance, karena kadang privenya justru lebih besar dibanding keuntungan bisnis itu sendiri.

Menggaji diri sendiri dalam bisnis berarti sudah memisahkan antara laporan keuangan bisnis dan keuangan pribadi. Melatih disiplin dalam diri untuk menggunakan gaji tsb. Merasakan ada saat2 dimana ada “tanggal tua” dan “tanggal muda” seperti karyawan.

Gaji pribadi tak perlu besar2 amat. Cukuplah untuk operasional pribadi dan keluarga selama sebulan. Biar bisa hemat dan keuntungan perusahaan makin besar.

Nah kalau butuh pemasukan pribadi dalam jumlah besar untuk membeli sesuatu yg tidak bisa dibeli dari gaji, ini diambil dari deviden perusahaan. Dari keuntungan perusahaan.

Deviden sebagai “reward” atau “hadiah” untuk diri sendiri atas kinerja perusahaan yg baik shg tercipta keuntungan.

#CatatanSamDK #GajiPertama #Bisnis #CeritaBisnis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *