Sejarah Uang (1): Emas jadi Dollar

 

Dalam buku Increase Your Financial IQ, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa banyak masalah ekonomi global sekarang ini bermula pada 1971 saat Presiden AS Nixon mencopot dollar AS dari standar emas. Inilah awal mula era kemelut ekonomi sekarang ini. Kiyosaki bahkan menyebutkan bahwa Emas dan Perak adalah uang yang diciptakan Tuhan. Sedang dollar, yen, euro dan lain-lain adalah mata uang buatan manusia. Saat uang buatan manusia menggantikan uang riil (emas dan perak), kemelut pun akan selalu mengikuti.

Emas adalah uang sepanjang jaman dalam sejarah umat manusia. Emas digunakan sebagai alat tukar sejak jaman Romawi kuno, Mesir kuno, Cina kuno dan peradaban lainnya. Akan tetapi dalam perkembangan jaman, manusia selalu mencari cara yang lebih praktis untuk bertransaksi, karena itu diciptakanlah uang kertas. Uang kertas awalnya adalah sertifikat kepemilikan emas. Jika anda mempunyai uang kertas Rp 1 Milliar itu berarti sebenarnya ada emas senilai Rp 1 milliar yang anda simpan.

Lama kelamaan perbandingan uang kertas dan emas diperkceil. Jika awalnya satu emas sebanding dengan 1 nilai uang kertas, maka mulai mengecil menjadi 1 emas sebanding dengan 10 uang kertas dsb. Hingga lama kelamaan akhirnya 1 uang  kertas sama sekali tidak mewakili emas sama sekali seperti sekarang ini.

Uang kertas dahulu adalah sertifikat emas, sekarang hanyalah kertas kosong.

Setelah banyak terjadi kekacauan moneter pada abad 18 berlanjut hingga Perang Dunia I, dunia membutuhkan sistem moneter dan keuangan yang bisa menjadi solusi. Hingga setelah Perang II, AS menggagas perjanjian untuk menjalankan sebuah sistem bersama yang kemudian dikenal sebagai Bretton Woods yang dihadiri 730 orang wakil dari 44 negara. Disepakati bahwa US Dollar berperan sentral dalam sistem moneter dunia. Dollar AS bisa dijadikan sebagai cadangan devisa. Dalam sistem ini menetapkan bahwa untuk setiap pencetakan USD 35 equal dengan satu ons emas sebagai backup. Hasilnya? bisa diduga menguntungkan Amerika karena dollar Amerika menjadi standar hitungan.

Lama-kelamaan Amerika sendiri sulit untuk memenuhi kuota emas setiap kali mencetak dollar.Secara perlahan tapi pasti, kesepakatn tersebut dilanggar sendiri oleh Amerika. Mereka lebih mudah mencetak dollar daripada mendapatkan emas. Puncaknya pada tahun 1960 ketika Amerika membutuhkan uang banyak untuk perang Vietnam. The Fed akhirnya mencetak uang melebihi cadangan emasnya.

Akibatnya, negara-negara pemegang dollar tidak bisa serta merta menukarnya dengan emas, karena memang emasnya tidak cukup tersedia. Saat itu Amerika hanya memiliki 22% cadangan emas dari yang seharusnya mereka miliki. Ujungnya terjadi dollar overhang hingga Perancis dan Spanyol mulai menukarkan cadangan dollarnya kembali ke emas sehingga cadangan emas Amerika terkuras.

Amerika akhirnya tidak bisa lagi mengendalikan keuangannya dikaitkan dengan cadangan emasnya. Akhirnya pada tahun 1971, Amerika secara sepihak memutuskan untuk tidak lagi mengaitkan dollarnya dengan cadangan emas yang mereka miliki. Kejadian yang disebut Nixon Shock termasuk dollar yang menjadi sentral, tidak bisa lagi dianggap memiliki nilai, alias mata uang itu jadi ‘cek kosong’.

Buat Amerika, mempunyai dollar hanyalah masalah berapa dan kapan mereka bisa mencetak dollar secara aman. Namun bagi negara lain, untuk mempunyai dollar, mereka harus mengeruk kekayaan alamnya, membangun industri dan menukarnya dengan dollar.

Berbeda dengan sistem berbasis emas dan perak, dimana bahan mentahnya diciptakan Tuhan secara adil, tidak ada yang bisa seenaknya mencetak emas dan perak. Penyebaran emas dan perak selalu merata, kalaupun satu negara tidak punya tambang emas, pasti ada kekayaan alam yang bisa ditukar dengan emas, sehingga kebutuhan dunia untuk mata uang pasti terpenuhi. Itulah yang disebut oleh Kiyosaki bahwa Emas dan Perak adalah benar-benar mata uang yang diciptakan Tuhan.

Sebelum 1971, untuk setiap uang kertas yang dicetak , perlu cadangan emas dengan berat tertentu. Namun setelah 1971, akibat ulah Amerika, uang dollar bisa dicetak suka-suka, mengambang dan kosong melompong. Uang kertas yang kita miliki sekarang ini, tidak ada jaminan emasnya.

 

(bersambung….)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *