Volvo ‘Hack’ Super Bowl: Bagaimana Brand Ini Raih Viral Tanpa Harus Bersaing dengan Anggaran Iklan Rp67 Miliar.

posted in
on
by

Kreativitas Beriklan: Lebih Penting dari Sekadar Biaya Besar

Di dunia periklanan yang semakin kompetitif, banyak orang berpikir bahwa anggaran besar adalah kunci utama untuk menciptakan kampanye yang sukses. Tapi tahukah Anda? Anggaran besar tidak selalu menjamin kesuksesan sebuah iklan. Faktanya, kreativitas sering kali lebih penting daripada sekadar uang . Iklan yang cerdas, unik, dan relevan dengan audiens bisa jadi jauh lebih efektif dibandingkan iklan megah yang hanya mengandalkan bintang besar atau visual mewah.

Mengapa demikian? Karena konsumen modern tidak lagi tertarik pada iklan yang terasa “jualan” atau klise. Mereka mencari cerita yang menyentuh, ide yang segar, dan pengalaman yang berkesan. Dengan kata lain, iklan bukan hanya tentang apa yang Anda tawarkan, tetapi bagaimana Anda menawarkannya . Dan inilah yang membuat beberapa brand berhasil mencuri perhatian meskipun anggaran mereka terbatas.

Salah satu contoh paling ikonik dari strategi ini adalah kampanye yang dilakukan oleh Volvo selama acara Super Bowl 2015. Sebelum kita masuk ke detailnya, mari kita pahami dulu apa itu Super Bowl—acara olahraga tahunan yang menjadi panggung paling mahal di dunia untuk beriklan.

Kreativitas sering kali lebih penting daripada sekadar uang – SAM DK


Apa Itu Super Bowl?

Super Bowl adalah final kejuaraan liga sepak bola Amerika (NFL) yang diselenggarakan setiap tahun di Amerika Serikat. Ini bukan hanya acara olahraga biasa; Super Bowl adalah fenomena budaya yang menarik ratusan juta penonton di seluruh dunia. Pada tahun 2015, jumlah penonton Super Bowl mencapai 114,4 juta orang , menjadikannya salah satu acara televisi dengan rating tertinggi sepanjang sejarah AS.

Tidak heran jika Super Bowl juga menjadi medan pertempuran bagi para pemasar. Setiap detik slot iklan di acara ini sangat berharga. Pada tahun 2015, harga untuk satu slot iklan selama 30 detik mencapai $4,5 juta (sekitar Rp67,5 miliar , dengan kurs Rp15.000 per dolar). Bayangkan, hanya dalam waktu setengah menit, sebuah brand harus membayar hampir Rp70 miliar!

Namun, Volvo memilih untuk tidak ikut-ikutan dalam perang anggaran ini. Alih-alih mengeluarkan uang sebesar itu, mereka menggunakan pendekatan yang jauh lebih cerdas dan hemat biaya—dan hasilnya luar biasa.


Bagaimana Volvo “Membajak” Super Bowl Tanpa Mengeluarkan Biaya Besar

Alih-alih bersaing langsung dengan merek-merek otomotif besar seperti Mercedes-Benz, BMW, atau Toyota, Volvo memutuskan untuk bermain cerdas. Mereka meluncurkan kampanye bernama “The Greatest Interception Ever.” Ide dasarnya sederhana namun brilian: setiap kali iklan mobil pesaing muncul di layar selama Super Bowl, Volvo meminta penonton untuk menominasikan seseorang yang mereka anggap pantas mendapatkan mobil Volvo baru. Caranya? Cukup dengan men-tweet nama orang tersebut menggunakan hashtag khusus kampanye: #VolvoContest .

Konsep ini tidak hanya mengalihkan perhatian dari iklan pesaing, tetapi juga menciptakan interaksi organik yang besar di media sosial. Audiens tidak hanya menonton iklan Super Bowl; mereka malah sibuk membuat nominasi, berbagi cerita, dan berinteraksi dengan merek Volvo secara aktif.


Hasil yang Mengesankan

Apa yang dicapai Volvo dengan kampanye ini sungguh luar biasa. Berikut beberapa angka yang menunjukkan keberhasilan mereka:

  • 55.000 Tweet Selama Super Bowl:
    Audiens secara aktif berpartisipasi dalam kampanye ini, menghasilkan lebih dari 55.000 tweet dengan hashtag #VolvoContest.
  • 230 Juta Media Impression:
    Tanpa membayar untuk slot iklan, Volvo berhasil mendapatkan paparan media yang sangat besar. Media massa dan konsumen ramai-ramai membicarakan strategi unik ini.
  • $44 Juta dalam Earned Media:
    Dengan anggaran minimal, Volvo berhasil menghasilkan nilai publisitas senilai $44 juta (sekitar Rp660 miliar ). Bayangkan, itu semua tanpa harus membeli iklan Super Bowl!

Apa yang Membuat Kampanye Ini Efektif?

Ada beberapa alasan mengapa strategi Volvo begitu sukses:

  1. Pemanfaatan Momentum dengan Cerdas
    Volvo tidak perlu bersaing langsung dengan pesaing mereka. Sebaliknya, mereka memanfaatkan momentum iklan pesaing untuk menciptakan buzz positif bagi diri mereka sendiri.
  2. Guerrilla Marketing yang Efisien
    Strategi ini adalah contoh sempurna dari guerrilla marketing —pendekatan pemasaran yang kreatif, hemat biaya, dan memiliki dampak besar. Dengan memanfaatkan ruang kosong dalam strategi pesaing, Volvo berhasil mencuri perhatian tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
  3. Koneksi Emosional yang Kuat
    Kampanye ini bukan hanya tentang produk; ini tentang cerita manusia. Dengan meminta orang menominasikan seseorang yang spesial, Volvo menciptakan hubungan emosional yang mendalam antara merek dan audiens.

Pelajaran dari Volvo

Apa yang bisa kita pelajari dari kampanye ini?

  1. Kreativitas Lebih Penting daripada Anggaran
    Anda tidak selalu membutuhkan anggaran besar untuk menciptakan dampak besar. Dengan ide yang segar dan eksekusi yang tepat, Anda bisa bersaing bahkan dengan pemain besar di industri Anda.
  2. Manfaatkan Momentum yang Ada
    Jangan takut untuk berpikir di luar kotak. Kadang-kadang, cara terbaik untuk menarik perhatian adalah dengan memanfaatkan momentum yang sudah ada—seperti yang dilakukan Volvo dengan Super Bowl.
  3. Bangun Koneksi Emosional
    Konsumen tidak hanya membeli produk; mereka membeli cerita dan nilai yang terkait dengan merek Anda. Fokuslah pada bagaimana Anda bisa menciptakan koneksi yang bermakna dengan audiens Anda.

Contoh Lain dari Brand Besar: Red Bull & Dollar Shave Club

1. Red Bull: Stratos Jump

Red Bull adalah ahli dalam menciptakan konten yang mendunia tanpa harus bergantung pada iklan tradisional. Salah satu contohnya adalah Red Bull Stratos , proyek lompatan dari luar angkasa oleh Felix Baumgartner pada tahun 2012. Acara ini ditonton oleh lebih dari 8 juta orang secara live streaming dan mendapatkan liputan media global tanpa Red Bull harus membayar iklan TV.

2. Dollar Shave Club: Video Viral

Brand pisau cukur ini memulai debutnya dengan video viral berjudul “Our Blades Are F ing Great” * pada tahun 2012. Dengan anggaran produksi rendah, video ini berhasil menarik perhatian jutaan orang dan membantu Dollar Shave Club bersaing dengan brand besar seperti Gillette.

Kesimpulan dan Tips untuk Menciptakan Konsep Iklan Kreatif Ala Volvo

Kampanye Volvo “The Greatest Interception Ever” adalah bukti nyata bahwa kreativitas bisa mengalahkan anggaran besar. Dengan memanfaatkan momentum Super Bowl, fokus pada emosi, dan strategi guerrilla marketing yang cerdas, Volvo berhasil mencuri perhatian dunia tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Jadi, apakah Anda siap untuk berpikir di luar kotak seperti Volvo? Ingat, kesuksesan tidak selalu datang dari anggaran besar, tetapi dari ide-ide yang segar dan eksekusi yang tepat. Siapa tahu, Anda bisa menjadi brand berikutnya yang mencuri perhatian dengan cara yang tak terduga! 😊

Kesuksesan tidak selalu datang dari anggaran besar, tetapi dari ide-ide yang segar dan eksekusi yang tepat -SAM DK


Tips untuk Menciptakan Konsep Iklan Kreatif Ala Volvo

Sebelum Anda mulai merancang kampanye pemasaran Anda sendiri, cobalah jawab beberapa pertanyaan panduan ini. Ini akan membantu Anda menemukan ide-ide segar yang mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya:

  1. Apa Momentum Besar yang Bisa Dimanfaatkan?
    Apakah ada acara besar, tren viral, atau momen penting di industri Anda yang bisa dimanfaatkan untuk menarik perhatian audiens? Misalnya, jika Anda menjual produk olahraga, apakah Anda bisa mengaitkannya dengan event seperti Piala Dunia atau Olimpiade?
  2. Bagaimana Cara Membuat Audiens Terlibat Secara Emosional?
    Apakah ada cerita atau nilai-nilai yang bisa Anda sampaikan melalui iklan Anda? Bagaimana cara Anda membuat audiens merasa terhubung secara personal dengan merek Anda? Contohnya, Volvo berhasil menyentuh hati audiens dengan meminta mereka menominasikan orang spesial dalam hidup mereka.
  3. Bagaimana Memanfaatkan Media Sosial untuk Viral?
    Apakah ada elemen interaktif dalam kampanye Anda yang bisa mendorong audiens untuk berbagi konten secara organik? Misalnya, hashtag unik, tantangan kreatif, atau ajakan untuk berpartisipasi dalam sebuah gerakan.
  4. Bagaimana Cara “Membajak” Perhatian dari Pesaing?
    Apakah ada celah atau ruang kosong dalam strategi pesaing Anda yang bisa Anda manfaatkan? Misalnya, jika pesaing Anda fokus pada iklan produk secara langsung, Anda bisa mencoba pendekatan yang lebih cerita-driven atau humoris.
  5. Bagaimana Mengukur Keberhasilan Kampanye?
    Apa indikator keberhasilan yang realistis untuk kampanye Anda? Apakah itu jumlah engagement di media sosial, peningkatan traffic ke website, atau bahkan penjualan langsung? Pastikan Anda memiliki metrik yang jelas untuk mengevaluasi hasilnya.
  6. Apakah Ide Anda Relevan dengan Audiens Lokal?
    Jika audiens Anda berada di Indonesia, bagaimana Anda bisa menyesuaikan konsep iklan agar lebih relevan dengan budaya, bahasa, atau tren lokal? Misalnya, Volvo menggunakan Twitter karena platform tersebut populer di AS. Di Indonesia, mungkin Instagram atau TikTok lebih efektif.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda bisa mulai merancang kampanye yang tidak hanya kreatif, tetapi juga relevan dan efektif untuk audiens Anda. Ingatlah bahwa ide brilian sering kali lahir dari pemikiran sederhana namun dieksekusi dengan cermat. Jadi, jangan takut untuk berinovasi dan mencoba sesuatu yang baru!

Ide brilian sering kali lahir dari pemikiran sederhana namun dieksekusi dengan cermat ! – SAM DK

Siap untuk menciptakan kampanye iklan yang menginspirasi seperti Volvo? Mulailah dengan bertanya pada diri sendiri: “Apa yang bisa saya lakukan hari ini untuk membuat audiens saya merasa terhubung dengan merek saya?” 🚀

Semoga tulisan ini menginspirasi Anda untuk berinovasi dalam strategi pemasaran! 🚗✨

Ebook SamDK

About The Author

SamDK

Bagi saya menulis merupakan bagian dari proses pembelajaran. Orang belajar biasanya akan membuat catatan-catatan bagi dirinya sendiri. Blog ini, sesungguhnya merupakan “catatan pribadi” yang kadang bersumber dari pengalaman pribadi atau sekedar meresume sebuah buku yang sedang dibaca agar tak lupa. Seperti quote favorit saya dari Ali bin Abi Thalib yang mengatakan “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *