Bradley Sugar memberikan panduan bagi pebisnis yang ingin mencapai kesuksesan finansial melalui 5 tingkatan. Menurut dia, kekayaan bukan hanya diukur dari berapa uang yang bisa dihasilkan, tapi bagimana uang bisa dihasilkan tanpa menukar waktu kita. Gagasan yang sangat menarik bagi saya.
Gagasan 5 tingkatan enterpreneur ini dapat membantu kita untuk memahami diri sehingga kita dapat mengetahui mengapa kita berada di titik ini. Dan yang penting, kita bisa memiliki solusi bagaimana mencapai level tingkatan berikutnya.
Berikut ini 5 level enterpreneur tersebut yang saya sarikan dari salah satu buku Bradley Sugar tersebut.
Tingkat 0 : KARYAWAN
Satu asumsi besar yang dimiliki orang di posisi ini adalah semakin tinggi gaji, semakin mereka makmur. Ini adalah anggapan yang tidak benar. Orang di posisi ini, semakin besar gaji yang diterima membuat mereka semakin terlilit utang karena kemampuan mereka untuk meminjam juga semakin besar.
Mereka terlihat kaya, dan bukannya menjadi kaya. Mereka hidup tanpa mengembangkan potensi mereka yang sesungguhnya. Mereka melakukan apa saja untuk membangun kesan mengenai diri mereka ke dunia luar, dan ketika dunia luar berkata hal itu benar, mereka mempercayainya, walaupun itu hanyalah ilusi yang mereka ciptakan. Dengan pemikiran seperti ini, mereka seperti terjebak di roda hamster- selalu berlari, tetapi sesungguhnya tidak pergi kemana-mana.
Salah satu tantangan yang dimiliki ketika bekerja pada tingkat ini adalah bahwa mereka membuat keputusan berdasarkan pada rasa takut dan potensi kesalahan ketimbang pada visi, kepercayaan dan apa yang dapat berjalan dengan baik. RASA TAKUT adalah hambatan terbesar yang menghentikan orang untuk melompat dari tingkat-0 ke tingkat-1 dan lebih tinggi lagi.
Meloncat dari tingkat-0 ke tingkat-1 membutuhkan pergeseran fundamental dalam berpikir. Hal ini membutuhkan pergeseran dari proses berpikir berdasarkan rasa takut ke proses berpikir berdasarkan kepercayaan.
Di tingkat ini masih jelas, mereka menukar waktu dengan uang! Jelas ini bukan definisi kaya seperti yang dimaksudkan Brad Sugar.
Percayalah, bahwa satu-satunya cara belajar untuk menjadi Enterpreneur adalah dengan memulai usaha anda sendiri… masukilah dunia bisnis sesegera mungkin! Ingatlah 2 fakta ketika anda harus berhadapan dengan keputusan apakah harus berbisnis atau tidak: Mayoritas miliarder adalah mereka yang memiliki usaha sendiri! Segeralah memulai bisnis anda sendiri!
Tingkat 1 : PEKERJA MANDIRI
Ini biasanya merupakan loncatan pertama dalam tangga enterpreneur. Kenyataannya, anda tidak dapat menganggap tingkat ini sebagai bisnis. Anda hanya dapat menyebutnya sebagai job (pekerjaan). Apa singkatan JOB itu, tak lain adalah “Just Over Broke” (agar tidak bangkrut). Terlebih lagi, ini adalah pekerjaan terburuk di dunia!!
Pekerja mandiri memulai bisnisnya dari satu karyawan : diri mereka sendiri. Tidak ada orang lain yang harus dikhawatirkan, tidak ada orang lain yang akan membuat kesalahan. Ingatlah, sebagian besar pekerja mandiri mengawali bisnis karena mereka pikir mereka begitu bagus dengan pekerjaan mereka atau begitu pandai membuat apa yang mereka jual, sehingga mereka mengira mereka dapat mengelola bisnis yang menjual apa yang mereka buat atau kerjakan.
Memulai bisnis dimana anda adalah ahlinya di bidang itu biasanya merupakan kesalahan pertama dan terbesar yang dibuat sebagian besar orang yang berbisnis.
Jika anda mengerjakan apa yang dikerjakan oleh bisnis itu, dan jika anda sangat pintar di bidang itu, pasti anda terjebak untuk bekerja selamanya. Bukan hanya keinginan untuk mengontrol dan berpikir bahwa tidak ada orang lain yang sebaik dirinya, tetapi mereka juga tidak memiliki “visi” untuk mengerjakan hal-hal lain. Umumnya mereka tidak melatih bahwa ketika mendirikan perusahaan, mereka harus mengubah pola pikir seperti karyawan.
Pada tingkat ini mereka masih menukar waktu untuk mendapatkan uang, tetapi kata yang mereka gunakan adalah “menghasilkan..” Jadi dengan definisi ini, anda masih harus bekerja keras untuk mendapatkan uang karena anda masih menukar waktu dengan uang. Meski demikian, pekerja mandiri adalah langkah pertama dalam tangga menuju kebebasan finansial.
Walaupun di tingkat ini dapat menghasilkan lebih banyak uang daripada di tingkat-0, tantangannya adalah berapa banyak waktu yang sebenarnya anda gunakan untuk bekerja.
Mengejar pekerjaan, mengerjakan pekerjaan…………Mengejar pekerjaan, mengerjakan pekerjaan…………Mengejar pekerjaan, mengerjakan pekerjaan………… dan begitu seterusnya. Inilah yang lama-lama membuat self employee mengambil salah satu dari dua keputusan ini : Menyerah dan kembali mencari pekerjaan di bisnis orang lain, atau terjun ke dalam bisnis dan membuat keputusan untuk berkembang serta bergerak naik ke tingkat berikutnya.
Langkah pertama untuk naik ke tingkat berikutnya adalah “visi anda”. Berhentilah menganggap diri anda atau bisnis anda sebagai hal kecil- menyebut bisnis anda sebagai bisnis kecil adalah hal yang membatasi potensi anda.
Langkah kedua yang harus anda lakukan adalah “mengubah tujuan”. Ketika anda membuat tujuan yang sangat bertentangan dengan hasil yang saat ini anda terima, hal itu menantang anda untuk berpikir dengan cara yang berbeda, mengerjakan hal secara berbeda, dan dengan demikian itulah yang disebut sebagai proses berkembang.
Omong-omong, banyak orang bertanya, “kapan bisnis saya cukup besar untuk merekrut orang lain?” jawabannya adalah “ketika anda mampu membayar setengah dari upah mereka. Karena mereka akan menghasilkan cukup uang bagi anda untuk menutup setengahnya lagi…”
Tingkat 2 : MANAJER
Sekarang anda sudah memiliki karyawan dan anda berpikir semua impian anda sebentar lagi akan terwujud, anda akhirnya berhasil bekerja lebih sedikit, mulai menghasilkan lebih banyak uang, dan gaya hidup anda menjadi lebih baik. Jika anda berpikiran seperti ini, sesungguhnya ini masih jauh dari kebenaran. Saat ini anda bekerja lebih keras dengan jam kerja yang lebih panjang, melakukan pekerjaan anda sendiri, dan membetulkan kesalahan yang dibuat oleh orang-orang di sekitar anda.
Mengembangkan usaha lebih dari tingkat-1 ke tingkat-2 yang berhasil bukanlah tugas yang mudah! Perkembangan usaha akan menghasilkan tantangan tersendiri. Manajemen arus kas adalah salah satu tantangan terbesar yang dihasilkan oleh perkembangan, belum lagi pembangunan tim kerja, sistem dan kepemimpinan. Salah satu jebakan terbesar di tingkat ini adalah bahwa kita sudah mempunyai pemikiran “akhirnya saya berhasil juga…”
Jika anda berpikir anda sudah berhasil, berhati-hatilah. Kenyataannya, ini adalah langkah pertama untuk membuat bisnis anda gagal. mengapa hal ini terjadi? Karena banyak pemilik usaha yang menghasilkan banyak uang, bosan bekerja, dan ingin meninggalkan bisnisnya sebelum mereka “merampungkan” usahanya, yaitu ketika bisnis mereka dapat beroperasi tanpa kehadiran mereka. Pemikiran seperti ini adalah cara tercepat untuk membunuh mesin arus kas anda.
Menjadi lebih besar ketika anda harus mengelola usaha yang menuntut anda tetap berada disana sepanjang hari adalah kegilaan yang bodoh! Saya sering melihat banyak bisnis yang berkembang hanya untuk mati! Bisnis itu berkembang begitu cepat, gali lubang tutup lubang, dan untuk sementara kesalahan atau kurangnya laba ditutupi oleh tingkat pertumbuhan dan jumlah karyawan tambahan yang mereka rekrut.
Satu keyakinan terakhir yang dimiliki manajer adalah keyakinan bahwa tidak ada orang yang sebaik dirinya.. Dalam sebagian besar kasus, karyawan menerima pelatihan yang buruk, penentuan tujuan yang buruk, dan terlebih lagi pengalaman yg cukup. manajer merekrut orang yang dapat mereka kontrol, dan bukannya orang-orang yang dapat mereka pimpin. Henry Ford pernah berkata “Orang yang paling pintar adalah orang yang merekrut orang yang lebih pintar daripada dirinya sendiri”.
Jebakan ego terbesar di tingkat-2 ini adalah menjadi atasan!. Mereka memiliki keinginan yang begitu kuat untuk menjadi The BOSS ! Keyakinan terakhir yang harus anda buang jika anda ingin bergerak ke tingkat selanjutnya adalah “saya tidak dapat merekrut orang yang baik”.
Keyakinan yang salah berikutnya adalah “Uang perusahaan adalah uang saya juga!”, Dan biasanya mereka memang merasa kesulitan membedakan antara uang perusahaan dengan uang pribadinya. Karena mereka mengacu bahwa uang perusahaan adalah uang yang “saya hasilkan” atau “kami hasilkan”, dan bukannya mengacu pada laba yang mereka terima. Secara keseluruhan, orang di tingkat-2 hampir mirip dengan orang di tingkat-1, hanya saja mereka merasa lebih pusingh karena banyak orang yang harus mereka urus dan lebih banyak tagihan yang harus mereka bayarkan. Dan masih ada satu hal yang tetap sama: “mereka masih harus bekerja jika ingin menghasilkan uang”.
Tingkat-2 jelas merupakan tahapan yang sulit. Untuk bertahan dan mendapatkan kemakmuran, anda harus membuat keputusan yang tepat dalam hampir setiap kesempatan. Dan anda juga harus membuatnya dengan cepat! Banyak manajer tingkat-2 bertanya-tanya apakah karyawan yang mereka rekrut adalah karyawan yang baik. Tetapi ingatlah, tugas tersulit dan terumit yang harus dapat anda kuasai sebelum bergerak ke tingkat-3 adalah pembentukan tim kerja. Jika tim yang anda bentuk sudah dapat mengelola bisnis anda tanpa kehadiran anda disana, berarti anda sudah berada di jalan yang benaruntuk menuju tingkat selanjutnya dan meraih kekayaan.
Apakah anda sudah menghasilkan kemajuan di tingkat ini?
Biasanya anda berpikir dengan menjadi manajer, anda pikir semua orang yang anda rekrut bekerja untuk anda. Sesungguhnya, anda bekerja untuk mereka, mengejar-ngejar mereka, memperbaiki kesalahan mereka, dan mengambil alih masalah mereka. Anda juga harus membayar mereka lebih dari yang anda bayarkan untuk diri sendiri.
Jadi, bagaimana supaya dapat naik ke tingkat-3 ?Anda sangat membutuhkan sistem yang baik di bisnis anda!Sayangnya, beberapa pemilik usaha yang sudah mencapai tingkat ini memutuskan untuk tetap bertahan dengan berbagai alasan. mereka mungkin sudah senang berada di tingkat ini, atau mungkin mereka tidak memiliki visi untuk berkembang.Tingkat-1 mungkin mengawali pendidikan bisnis anda dan mungkin tingkat itu memberikan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan ketika anda bekerja sebagai karyawan. tetapi di tingkat-2, anda harus membuat fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan selanjutnya.
(bersambung….)