Bisnis itu ibarat orang menanam pohon. Betul tidak? Bagaimana proses menanam pohon?Pertama, kita siapkan lahan, digemburkan kemudian diberi pupuk dan air, lalu kita masukkan benih pohon. Sama dengan tahap memulai bisnis, kita siapkan semuanya dengan baik. Ide, modal, strategi, impian, visi-misi dsb.
Kedua, kita sirami benih tersebut tiap hari sambil menunggu kapan batangnya mulai tumbuh ke permukaan? Ada yang lama, ada yang cepat. Yang penting sabar dan selalu berusaha. Bagi yang tidak sabaran, sudah pasti ditinggal. Di Bisnis, setelah semua disiapkan, sabar dan selalu berusaha adalah sikap yang penting. Sabar dalam menghadapi rintangan, namun selalu berusaha untuk mengejar impian visi misi perusahaan. Pada tahap ini kita mulai menunggu “batang pohon” keluar ke permukaan. Kita berharap, kapan biaya operasional sudah bisa seimbang atau bahkan lebih kecil dibandingkan dengan pemasukan perusahaan.
Ketiga, menunggu batang pohon tumbuh lebih tinggi. Biar makin cepat tumbuh perlu diberi pupuk. Bila ada hama perlu diberi obat tanaman.Sama dengan bisnis, pada saat cashflow mulai kelihatan berjalan lebih baik, sudah saatnya naik level bersiap menghadapi tantangan selanjutnya. Ada berbagai tantangan baru yang siap di depan kita: piutang macet, aturan suplier yang makin ketat, kompetitor yang mulai agresif, dsb. Kita perlu pupuk strategi yang bagus agar perusahaan tidak mati sampai disini.
Keempat, pohon sudah menghasilkan buah yang segar. Hmm artinya usaha kita sudah berhasil. Bisnis yang kita “tanam” sudah mulai menghasilkan. Sekarang tinggal bagaimana cara memanennya. Setelah “buah” dipetik, ada yang bisa langsung dimakan, atau ada juga yang ditanam kembali dengan harapan akan muncul pohon kedua disampingnya, yang tentu saja nantinya jumlah buah yang dihasilkan bisa lebih banyak. Hasil bisnis yang kita terima, mau dipakai apa? kalau mau sabar (lagi-lagi) ya ditanam lagi bijinya di ladang yang lain, dengan harapan nantinya mendapat hasil yang lebih banyak.
Kelima, pohon makin menjulang tinggi sekali. Awas! angin makin kencang, terpaan makin kuat merobohkan pohon! Makin tinggi nilai perusahaan kita, makin banyak rintangannya! Makin banyak kompetitor yang meniru usaha kita, makin banyak suplier dan ditributor yang mulai berulah, dll. Namun kalau kita sudah memiliki landasan “akar” yang kokoh hingga kebawah, kerjasama antar batang pohon yang juga makin solid, tentunya terpaan angin kencang tersebut dapat diatasi, malah sebaliknya dapat dimanfaatkan.
Banyak orang yang menjalani proses bisnis sampai pada tahap memanen dan sukses, namun ada juga yang hanya sampai tahap menunggu batang keluar sudah menyerah dan berhenti sampai disitu. Tidak sempat melihat bentuk buahnya, apalagi memanen hasilnya..
Sampai tahap mana ya bisnis saya sekarang?