Di era yang serba cepat ini, konsumen tidak hanya mencari produk atau layanan, tetapi juga pengalaman yang menyertainya. Merek yang berhasil adalah merek yang dapat menyentuh hati dan pikiran konsumen melalui pengalaman yang autentik dan berkesan. Bernd Schmitt, dalam bukunya, menguraikan lima jenis pengalaman pemasaran yang menjadi kunci dalam membangun koneksi yang kuat antara merek dan konsumen.
Pengalaman-pengalaman ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang bagaimana merek dapat memperkaya kehidupan konsumen. Berikut adalah penjelasan mendetail tentang lima jenis pengalaman pemasaran ini, yang mencakup Pemasaran Indra, Pemasaran Perasaan, Pemasaran Berpikir, Pemasaran Bertindak, dan Pemasaran Berhubungan.
1. Pemasaran Indra (Sense Marketing)
Pemasaran Indra adalah pendekatan yang menarik indera konsumen seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, rasa, dan penciuman. Ini adalah cara untuk menghubungkan merek dengan konsumen melalui pengalaman sensorik yang kaya. Misalnya, aroma khas sebuah parfum atau presentasi makanan yang menarik di restoran.
2. Pemasaran Perasaan (Feel Marketing)
Pemasaran Perasaan menargetkan perasaan dan emosi dalam konsumen, mulai dari suasana hati yang ringan hingga emosi kuat seperti kegembiraan dan kebanggaan. Contohnya adalah kampanye kebahagiaan Coca-Cola atau pemasaran inspiratif dari Nike.
3. Pemasaran Berpikir (Think Marketing)
Pemasaran Berpikir adalah pendekatan yang menarik perhatian intelektual konsumen untuk memberikan pengalaman kognitif dan pemecahan masalah yang kreatif. Misalnya, puzzle dan permainan dari LEGO yang mendorong konsumen untuk berpikir dan berkreasi.
4. Pemasaran Bertindak (Act Marketing)
Pemasaran Bertindak menargetkan perilaku fisik, gaya hidup, dan interaksi. Ini adalah cara untuk membuat merek menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari konsumen. Contohnya adalah Fitbit yang mendorong gaya hidup aktif atau Starbucks yang menciptakan ruang interaksi sosial.
5. Pemasaran Berhubungan (Relate Marketing)
Pemasaran Berhubungan menciptakan pengalaman dengan mempertimbangkan keinginan individu untuk menjadi bagian dari konteks sosial, seperti harga diri, menjadi bagian dari subkultur, atau komunitas merek. Contohnya adalah komunitas pengendara Harley-Davidson atau eksklusivitas dan identitas subkultur Apple.
Dalam dunia pemasaran modern, Schmitt menekankan bahwa konsumen ingin dihibur, dirangsang, terpengaruh secara emosional, dan ditantang secara kreatif. Lima jenis pengalaman pemasaran ini menjadi semakin vital dalam persepsi konsumen terhadap merek, dan berbagai penyedia pengalaman seperti komunikasi, identitas visual/verbal, dan kehadiran produk dapat menjadi bagian dari kampanye pemasaran untuk menciptakan pengalaman-pengalaman ini.