Strategi merek yang kuat adalah peta jalan yang membantu bisnis menentukan arahnya, baik dalam komunikasi maupun pengambilan keputusan. Merek yang memiliki strategi yang jelas tidak hanya fokus pada produk atau layanan, tetapi juga pada dampak yang mereka ingin berikan kepada dunia. Contohnya adalah merek-merek seperti TOMS Shoes yang tidak hanya menjual sepatu, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan sepatu bagi mereka yang membutuhkan. Strategi yang beresonansi melibatkan pemahaman mendalam tentang tujuan merek, visi jangka panjang, misi, proposisi nilai unik, dan konsistensi dalam komunikasi.
1. Tujuan Merek:
Tujuan merek adalah alasan fundamental mengapa bisnis tersebut ada, di luar hanya mencari keuntungan. Ini adalah dasar yang memberi energi pada merek dan memandu setiap langkahnya. Tujuan yang kuat bisa membentuk ikatan emosional dengan audiens.
• Contoh: TOMS Shoes memulai dengan tujuan sosial yang jelas: setiap kali seseorang membeli sepasang sepatu, TOMS memberikan sepasang sepatu kepada seseorang yang membutuhkan. Ini bukan hanya tentang menjual produk, tetapi juga tentang menginspirasi perubahan sosial dan menanamkan nilai-nilai kepedulian dalam strategi bisnis mereka.
Cara Penerapan: Jika Anda memiliki bisnis fesyen, tentukan tujuan yang lebih besar daripada sekedar menjual pakaian. Mungkin bisnis Anda berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan atau mendukung kampanye sosial tertentu.
2. Visi Jangka Panjang:
Visi adalah pandangan tentang apa yang ingin dicapai oleh merek di masa depan. Ini bukan hanya tentang keuntungan, tapi tentang dampak yang ingin Anda tinggalkan. Visi memberi arah dan tujuan untuk pertumbuhan jangka panjang.
• Contoh: Tesla memiliki visi untuk “mempercepat transisi dunia ke energi berkelanjutan”. Ini mencerminkan ambisi jangka panjang yang lebih besar daripada hanya menjual mobil listrik, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lebih berkelanjutan.
Cara Penerapan: Bayangkan di mana Anda ingin merek Anda berada dalam 10–20 tahun. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis teknologi, visi Anda bisa menjadi “menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi yang memajukan pendidikan untuk semua orang”.
3. Misi yang Jelas:
Misi adalah tindakan yang dilakukan merek setiap hari untuk mencapai visi tersebut. Misi sering kali berfokus pada apa yang dilakukan perusahaan saat ini untuk menggapai aspirasi masa depannya.
• Contoh: LinkedIn memiliki misi untuk “menghubungkan profesional di seluruh dunia untuk membuat mereka lebih produktif dan sukses”. Setiap fitur yang mereka kembangkan, mulai dari networking hingga fitur pekerjaan, bertujuan untuk memperkuat misi ini.
Cara Penerapan: Jika Anda menjalankan bisnis pendidikan online, misi Anda bisa fokus pada “memberikan akses pendidikan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau untuk semua orang”. Setiap produk atau layanan yang Anda kembangkan harus mendukung tujuan ini.
4. Proposisi Nilai Unik (UVP):
Proposisi Nilai Unik adalah hal yang membuat merek Anda berbeda dan memberi alasan kepada pelanggan untuk memilih Anda dibandingkan kompetitor. Ini harus mencerminkan keunikan yang hanya Anda tawarkan.
• Contoh: Apple memiliki UVP yang kuat berupa desain elegan dan ekosistem produk yang saling terintegrasi, yang memberikan pengalaman pengguna yang seamless. Ini membuat banyak pengguna setia pada merek mereka, meskipun harganya relatif tinggi dibandingkan kompetitor.
Cara Penerapan: Jika Anda memiliki bisnis makanan, misalnya, UVP Anda bisa berupa penggunaan bahan-bahan organik lokal yang lebih segar dan lebih sehat dibandingkan restoran cepat saji lainnya di wilayah Anda.
5. Konsistensi Komunikasi:
Konsistensi sangat penting dalam membangun kepercayaan dan memperkuat identitas merek di mata audiens. Setiap titik sentuh (website, media sosial, layanan pelanggan) harus mencerminkan identitas dan nilai-nilai yang sama.
• Contoh: Coca-Cola adalah contoh merek yang konsisten dalam semua aspek komunikasinya, dari iklan hingga media sosial. Warna merah, logo, dan pesannya tentang kebahagiaan hadir di semua saluran mereka, menciptakan brand recall yang kuat di benak konsumen.
Cara Penerapan: Jika bisnis Anda menggunakan media sosial untuk promosi, pastikan gaya visual, tone, dan pesan yang Anda sampaikan konsisten di semua platform. Misalnya, jika Anda memposisikan bisnis Anda sebagai modern dan ramah lingkungan, maka semua konten harus mencerminkan tema tersebut.
Contoh Penerapan Strategi Merek:
Jika Anda memulai bisnis kopi ramah lingkungan:
• Tujuan: Membangun ekosistem kopi berkelanjutan yang mendukung petani lokal.
• Visi: Menjadi merek kopi nomor satu di Indonesia yang memperkenalkan kopi berkualitas sambil melindungi lingkungan.
• Misi: Setiap hari, kami menyajikan kopi yang diproduksi secara etis, mendukung kesejahteraan petani, dan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.
• UVP: Kopi kami berasal langsung dari petani lokal, diproses dengan metode ramah lingkungan, dan dikemas dalam kemasan yang dapat didaur ulang.
• Konsistensi: Semua komunikasi (kemasan, situs web, media sosial) menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan fokus pada keberlanjutan.
Kesimpulan:
Strategi merek yang sukses tidak hanya fokus pada apa yang Anda jual, tetapi pada apa yang Anda perjuangkan dan bagaimana Anda menyampaikan pesan tersebut secara konsisten kepada audiens. Memiliki tujuan yang jelas, visi yang berani, misi yang dapat diterapkan, proposisi nilai yang unik, dan komunikasi yang konsisten adalah fondasi untuk membangun merek yang menginspirasi dan beresonansi di hati pelanggan.
reff: https://medium.com/@liliansantini/how-to-build-a-brand-strategy-that-resonates-and-inspires-c97806ccefe1