Saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari strategi pemasaran merek. Banyak merek yang berusaha untuk menciptakan konten yang viral agar dapat menjangkau lebih banyak orang. Namun, apakah viralitas benar-benar penting untuk membangun merek di media sosial?
Jawabannya adalah tidak.
Dalam buku “The Ultimate Guide to Social Media for Every Brand” karya Claire Diaz-Ortiz, dia menunjukkan bahwa membangun merek yang sukses di media sosial tidak selalu harus melalui konten yang viral. Berikut adalah beberapa contoh studi kasus merek yang berhasil membangun kehadiran mereka di media sosial tanpa harus menciptakan konten yang viral.
1. Warby Parker
Warby Parker adalah merek kacamata yang sukses membangun kehadiran mereka di media sosial. Merek ini menggunakan Instagram untuk membagikan foto-foto pelanggan mereka yang memakai kacamata Warby Parker. Merek ini juga membagikan foto-foto dari karyawan mereka dan memberikan informasi tentang bagaimana mereka merancang kacamata mereka. Dengan cara ini, Warby Parker berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka dan memperkuat merek mereka di media sosial.
2. Dollar Shave Club
Dollar Shave Club adalah merek perawatan pria yang sukses membangun kehadiran mereka di media sosial. Merek ini menggunakan video untuk mempromosikan produk mereka. Video mereka yang berjudul “Our Blades Are F***ing Great” menjadi viral dan membantu merek ini mendapatkan perhatian yang besar. Namun, Dollar Shave Club tidak hanya mengandalkan konten yang viral untuk membangun merek mereka. Merek ini juga menggunakan media sosial untuk membagikan informasi tentang produk mereka dan memberikan tips perawatan pria kepada pelanggan mereka.
3. Glossier
Glossier adalah merek kosmetik yang sukses membangun kehadiran mereka di media sosial. Merek ini menggunakan Instagram untuk membagikan foto-foto produk mereka dan memberikan informasi tentang cara penggunaannya. Merek ini juga membagikan foto-foto dari pelanggan mereka yang memakai produk Glossier. Dengan cara ini, Glossier berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka dan memperkuat merek mereka di media sosial.
4. Airbnb
Airbnb adalah merek yang sukses membangun kehadiran mereka di media sosial. Merek ini menggunakan Instagram untuk membagikan foto-foto dari tempat-tempat unik yang tersedia di Airbnb. Merek ini juga membagikan foto-foto dari pelanggan mereka yang menginap di tempat-tempat tersebut. Dengan cara ini, Airbnb berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka dan memperkuat merek mereka di media sosial.
Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa membangun merek yang sukses di media sosial tidak selalu harus melalui konten yang viral. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh merek untuk membangun kehadiran mereka di media sosial tanpa harus menciptakan konten yang viral.
1. Fokus pada membangun merek
Sebagai gantinya menciptakan konten yang viral, merek harus fokus pada membangun merek mereka di media sosial. Merek harus membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka dan memperkuat merek mereka di media sosial.
2. Gunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan pelanggan
Merek harus menggunakan media sosial untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka. Merek harus membagikan informasi tentang produk mereka, memberikan tips dan saran, dan membagikan foto-foto dari pelanggan mereka yang menggunakan produk mereka.
3. Gunakan media sosial untuk memperkuat merek
Merek harus menggunakan media sosial untuk memperkuat merek mereka. Merek harus membagikan foto-foto produk mereka, memberikan informasi tentang cara penggunaannya, dan membagikan foto-foto dari pelanggan mereka yang menggunakan produk mereka.
Kesimpulannya, membangun merek yang sukses di media sosial tidak selalu harus melalui konten yang viral. Merek dapat membangun kehadiran mereka di media sosial dengan fokus pada membangun merek, menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan pelanggan, dan memperkuat merek mereka di media sosial.