Kenali Karakter Karyawan Anda Dengan Brain Color

Cara berpikir kita sudah pasti berbeda-beda satu sama lain. Ada yang cenderung spontan, luwes dan enterpreneural. Ada yang cenderung konservatif, hati-hati dan penuh pertimbangan. Ada yang berpikir strategis, terorganisir dan detil. Atau ada yang kreatif dan komunikatif.

Keempat tipe diatas itu disebut oleh Glazov sebagai brain color yang masing-masing berwarna kuning, biru, hijau dan oranye. Kita sebagai pemilik bisnis sebaiknya harus benar-benar mengenali warna otak dari staf atau karyawan-karyawan pendukung perusahaan kita karena masing-masing warna otak tersebut sangat menetukan sikap dan hasil dalam merespon setiap tugas dan tanggungjawab yang diberikan.

Otak Kuning
– Bersifat hati-hati, penuh perencanaan, terorganisir, bertanggungjawab, komitmen.
– Orang-orang ini cenderung detail dan memimpin dengan rencana, step by step.
– Kuning adalah simbol dari cahaya matahari yang memberi keidupan dan merupakan lambang kekuasaan, kewaspadaan, kebijaksanaan dan kesiapan.

Otak Hijau
– Merupakan puncak pengetahuan, orang-orang ini cenderung berhati-hati, sangat kalkulatif dan berpegang pada logic dan science.
– Mereka sulit mengikuti kehendak orang lain karena kritis dan rasional, dan sangat mengandalkan fakta. Jadi dia bukanlah orang yang percaya begitu saja terhadap rumor, gosip, mitos atau cerita-cerita publik.
– Mereka sangat dingin, kurang bersosialisasi dan menjadi pemain tunggal (solo thinker)
– Hijau adalah simbol pertumbuhan, kesegaran, hidup, pengetahuan, memory dan masa depan.

Otak Biru
– Kelompok ini terdiri dari orang-orang hangat, kreatif, penuh perhatian, sensitif, peduli dan komunikatif.
– Mereka cenderung tidak agresif dan disukai banyak orang karena kalem dalam memberi semangat.
– Biasanya mereka adalah pekerja kreatif, artis, host sebuah program televisi, guru, perawat dan pekerja sosial.
– Biru adalah lambang venus, dewa cinta

Otak Oranye
– Terdiri dari orang-orang yang berani mengambil keputusan, cinta damai, banyak akal, spontan dan logic.
– Mereka tidak menyukai konflik, dan bila konflik mereka ingin mendamaikan.
– Biasanya mereka adalah orang yang luwes, mudah bergaul, terbuka dan mudah melihat peluang daripada ancaman, namun cara berpikir mereka sering dianggap berbeda dengan rata-rata orang, serta sikapnya dianggap tidak sistematis.

Dalam merespon setiap permasalahan, masing-masing pemilik warna otak itu mempunyai cara berpikir yang unik.

Pemilik otak oranye cenderung hidup merdeka, bebas belenggu, tidak punya keragu-raguan. Tetapi ia seringkali dianggap manipulatif, tidak stabil dan petualang oleh warna otak lain. Dalam menyelesaikan sebuah masalah, warna otak jenis ini yang sangat dibutuhkan karena ia inovatif dan banyak akal.

Pemilik otak hijau kritis dan logis, namun ia kurang didukung banyak orang karena cenderung tidak bisa bekerjasama dengan orang lain dan bila ditentang akan kurang luwes merespon.

Pemilik otak biru berpotensi merekatkan orang dan senang menolong yang lain namun seringkali kurang tajam dan moody.

Sementara itu pemilik otak kuning yang biasa bekerja sistematis kurang mampu berpikir paradoks dan masih terperangkap oleh cara kerja stabil dan tradisi sehingga dalam beberapa hal ia dipandang sebagai orang yang kurang fleksibel.

Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Marketing in Crisis, dalam mengatasi banyak permasalahan sebaiknya kita dalam memilih karyawan yang bisa dijadikan salah satu pemimpin adalah yang mempunyai otak oranye atau otak kuning, atau lebih bagus lagi yang memiliki kombinasi kedua warna (multicolor) otak ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *