Memuliakan Karyawan ala Haier

The Qingdao Haier Refrigerator Factory adalah sebuah tempat sampah. Para pekerja tidak dibayar, pabrik baunya menyengat, produknya buruk, dan perusahaan ini tidak menghasilkan uang.

Zhang Ruimin naik ke pucuk pimpinan melalui sistem karir yang tidak jelas untuk menjadi manajer senior di perusahaan ini. Di tahun 1984, ia meyakinkan para pejabat Partai komunis China untuk mengizinkannya mengambil alih bisnis yang sedang berjuang keras ini.

Dan hari ini, kita melihat Haier yang sederhana, sebuah perlengkapan rumah, dan salah satu perusahaan global China.

Di tahun 1984, masa depan perusahaan ini ada di ujung tanduk. Dengan total utang 1,47 juta RMB, perusahaan ini dipimpin oleh pemimpin yg ke empat dalam tahun itu dan sekitar 800 karyawan belum dibayar selama beberapa bulan. Tindakan pertamanya adalah meminjam uang, yang ia gunakan untuk membayar para pekerja. Ini sepertinya bukan sebuah cara yang populer untuk menyelamatkan bisnis dari masalah, tetapi tindakan ini sangat dihargai.

Di tahun baru China, ia meminjam uang lagi untuk memberikan hadiah 5 keranjang ikan kepada setiap pekerja. Ia juga bahkan berinvestasi untuk bus karyawan yang baru menggantikan truk yang biasa digunakan untuk mengantarkan karyawan di pagi hari. Ini membuat mereka berpikir bahwa mereka memiliki kesempatan. mereka siap untuk mendukung pemimpin mereka, mereka bisa melihat bahwa keadaan menjadi lebih baik.

Ia menuntut kerja keras sebagai balasan niat baiknya, menjanjikan gaji tepat waktu jika mereka selalu bekerja sesuai dengan disiplin yang ia tetapkan. Tidak ada lagi bekerja setengah hati. Tidak ada lagi mencuri barang-barang perusahaan. Tidak ada lagi kencing sembarangan di pabrik. Dan mereka yang terus mencoba keyakinannya harus menjalani hukuman.

Zhang tahu kalau ia harus memimpin dengan membangun kepercayaan diri dalam orang-orangnya. Ia menyadari resikonya, namun menurut dia, memenangkan hati orang-orangnya jauh lebih penting daripada mewujudkan perubahan.

Kualitaspun meningkat seiring dengan motivasi, dan tanpa investasi keuangan yang signifikan ia mampu mengelola ulang proses produksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas. Utang-utangnya mulai berkurang dan bahkan ia mulai menghasilkan uang, yang ia juga bagi denganpara pekerjanya, dan sisanya digunakan untuk investasi di infrastruktur yang penting.

Zhang sukses karena ia bisa memahami perspektif orang-orangnya. Ia tahu bagaimana perasaan mereka, sejak masa-masa terburuk dan selama menjalankan perubahan. Zhang menggunakan gaya kepemimpinanya sebagai sebuah kemampuan untuk memberi energi kepada semua orang-orangnya. Dengan gol ini, ia fokus kepada kepemimpinannya untuk memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk terus belajar dan tumbuh, mendorong cara kerja yg flat dan lintas fungsi, mendukung orang-orang untuk membuat keputusan sendiri dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *