Ini Jenis Konten Yang disuka Gen Z

Dalam buku Jeff Fromm tentang Generasi Z, strategi konten disorot sebagai elemen kunci untuk menarik generasi ini. Dengan Generasi Z yang tumbuh di era digital, merek harus berinovasi dalam cara mereka berkomunikasi dan menawarkan konten. Hal ini tidak lagi cukup untuk mengandalkan iklan yang mengganggu; sebaliknya, konten harus dilihat sebagai kesempatan bagi suara merek untuk masuk secara alami ke dalam kehidupan Generasi Z, tidak peduli seberapa kecil layar yang mereka gunakan.

Hal ini tidak lagi cukup untuk mengandalkan iklan yang mengganggu; sebaliknya, konten harus dilihat sebagai kesempatan bagi suara merek untuk masuk secara alami ke dalam kehidupan Generasi Z, tidak peduli seberapa kecil layar yang mereka gunakan.

Jake Katz, Wakil Presiden Insight Audiens dan Strategi di Revolt Mobile, menekankan pentingnya humanisasi merek. Ini berarti memberi merek sebuah kepribadian yang dapat berinteraksi dengan konsumen. Generasi Z mengkonsumsi konten dalam konteks kehidupan sehari-hari mereka, seperti saat antre di toko kelontong, menikmati alam terbuka, atau bersantai dengan teman. Merek, oleh karena itu, harus bertemu mereka di tempat ini, mengadopsi pendekatan yang otentik, cepat, mulus, konsisten, ramah, manusiawi, humoris, otonom, empati, dan aman.

Berikut adalah poin-poin penting dari strategi konten yang disarankan:

  1. Autentik: Konten harus tulus dan mencerminkan nilai-nilai merek yang sebenarnya. Generasi Z dapat dengan cepat mengidentifikasi dan menolak apa yang mereka anggap sebagai upaya merek untuk “bertingkah keren” tanpa substansi nyata di baliknya.
  2. Cepat: Dengan rentang perhatian yang singkat, konten harus langsung menarik perhatian Generasi Z. Kecepatan dalam pengiriman dan kemampuan konten untuk langsung menarik adalah kunci.
  3. Mulus: Pengalaman pengguna, terutama pada perangkat mobile, harus bebas hambatan. Konten harus mudah diakses dan dinavigasi, tanpa menyebabkan frustrasi atau kebingungan.
  4. Konsisten: Pesan merek harus konsisten di semua platform dan media. Ini membantu membangun kepercayaan dan mengukuhkan identitas merek dalam pikiran konsumen.
  5. Ramah: Tone dan cara penyampaian konten harus terasa hangat dan mengundang. Ini menciptakan lingkungan yang menyenangkan bagi Generasi Z untuk berinteraksi dengan merek.
  6. Manusiawi: Menunjukkan sisi manusiawi dari merek adalah penting. Ini dapat melibatkan menampilkan karyawan atau pelanggan nyata, berbagi cerita di balik layar, atau mengakui kesalahan dengan cara yang terbuka dan jujur.
  7. Humoris: Memasukkan humor ke dalam konten dapat meningkatkan keterlibatan dan membuat merek lebih relatable. Generasi Z menghargai merek yang bisa membuat mereka tertawa atau tersenyum.
  8. Otonom: Memberi konsumen kendali atas pengalaman mereka dengan konten adalah penting. Ini bisa berarti memungkinkan mereka untuk memilih jenis konten yang ingin mereka terima atau memberi mereka opsi untuk melewati konten yang tidak menarik bagi mereka.
  9. Empati: Konten harus menunjukkan bahwa merek peduli dengan isu-isu yang penting bagi Generasi Z, baik itu melalui dukungan untuk penyebab sosial atau melalui komunikasi yang empatik dan mendukung.
  10. Aman: Menjaga privasi dan keamanan online konsumen adalah penting. Konten dan cara pengumpulannya harus mematuhi standar privasi dan tidak pernah membuat konsumen merasa data pribadi mereka berisiko.

Merk tak boleh hanya sekedar menjual; mereka harus bergabung dengan perjalanan Generasi Z. Generasi Z menolak ketika orang tua mereka mencoba bertingkah keren di depan teman-temannya, dan mereka memiliki reaksi yang sama terhadap merek yang tidak menampilkan keaslian. Kesuksesan dalam pemasaran kepada Generasi Z tidak datang dari upaya menjual yang keras, melainkan dari upaya membangun koneksi yang nyata dan menyajikan konten yang resonan dengan nilai dan minat mereka.

Pentingnya konten yang dibuat untuk mobile dan video sangat ditekankan, mengingat Generasi Z menghabiskan waktu yang signifikan menggunakan smartphone mereka. Mereka tidak hanya menginginkan konten yang menarik secara visual tetapi juga yang mudah diakses dan dapat dibagikan. Pendekatan “mobile-first” ini penting, dengan konten yang dioptimalkan untuk konsumsi di perangkat seluler.

Strategi konten untuk Generasi Z juga harus mempertimbangkan pentingnya partisipasi dan keterlibatan. Mereka lebih mungkin untuk berinteraksi dengan merek yang memungkinkan mereka menjadi bagian dari narasi, baik melalui konten yang dapat mereka bagikan, personalisasi, atau melalui kampanye yang memungkinkan partisipasi aktif.

Secara keseluruhan, “Content Strategy” dalam konteks Generasi Z menuntut pendekatan yang lebih dinamis, interaktif, dan pribadi. Dengan memahami dan memenuhi ekspektasi mereka, merek dapat membangun koneksi yang lebih dalam dengan audiens ini, yang akhirnya dapat mempengaruhi loyalitas dan keputusan pembelian mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *