Jangen Pernah Remehkan Pengaruh Kuat Gen Z

Bab “A Matter of Influence” dari buku Jeff Fromm menguraikan pengaruh signifikan yang dimiliki Generasi Z atau “Pivotals” baik di dalam rumah maupun di luar. Di rumah, Generasi Z memiliki peran yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam pengambilan keputusan keluarga. Menurut Zeno Group, 78% orang tua dengan anak-anak dalam kelompok usia ini merasa bahwa anak-anak mereka lebih terlibat dalam keputusan keluarga dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Dari memilih TV yang akan dibeli hingga ke mana keluarga akan berlibur, suara Generasi Z tidak hanya didengar tetapi juga diperhitungkan.

Di luar rumah, pengaruh mereka juga terasa kuat, terutama di antara teman sebaya dan dalam konsumsi media sosial. Generasi ini sangat dipengaruhi oleh validasi sosial, dengan penelitian menunjukkan bahwa “likes” di media sosial dapat secara signifikan mempengaruhi perilaku remaja. Sebuah eksperimen oleh UCLA menggunakan aplikasi berbagi foto mirip Instagram menunjukkan bahwa remaja cenderung lebih tertarik pada foto yang mendapat banyak “likes,” menunjukkan betapa pengaruh sosial dapat membentuk preferensi dan perilaku.

Generasi Z juga dikenal memiliki “pester power,” yaitu kemampuan mereka untuk meyakinkan orang tua membeli produk atau jasa tertentu.

Generasi Z juga dikenal memiliki “pester power,” yaitu kemampuan mereka untuk meyakinkan orang tua membeli produk atau jasa tertentu. Hal ini sering terlihat dalam pilihan makanan, di mana Generasi Z dapat mempengaruhi keputusan keluarga tentang di mana akan makan atau makanan apa yang akan dibeli. Sebagai contoh, jika seorang remaja melihat influencer yang mereka kagumi mengonsumsi produk tertentu di media sosial, mereka mungkin meminta orang tua mereka untuk membeli produk tersebut, menunjukkan langsung pengaruh “pester power” mereka.

Influencer dan teman sebaya berperan penting dalam membentuk persepsi dan keputusan pembelian Generasi Z. Menurut data, 89% dari mereka menyatakan bahwa mereka akan lebih cenderung mengunjungi toko berdasarkan tempat belanja teman mereka, dan teman dianggap sebagai faktor paling berpengaruh dalam keputusan pembelian mereka. Pengaruh ini membentang dari pilihan merek hingga keputusan konsumsi konten, dengan hanya 14% menyatakan atlet sebagai faktor pengaruh terbesar, sementara blogger dan YouTuber mendapat peringkat sedikit lebih rendah.

Merek yang ingin menjangkau Generasi Z harus mengakui dan memanfaatkan pengaruh ini dengan mengintegrasikan strategi pemasaran yang melibatkan influencer dan menciptakan konten yang resonan dengan nilai dan minat mereka. Memahami dan memanfaatkan “pester power” Generasi Z serta pengaruh mereka di dalam dan di luar rumah dapat menjadi kunci untuk membuka potensi penuh strategi pemasaran yang ditujukan untuk generasi muda ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *