Gen Z : The ‘New’ Celebrities !

Dalam konteks “The ‘New’ Celebrities” dan “The New Rules of Engagement,” buku Jeff Fromm menjelaskan bagaimana Generasi Z memandang selebritas dan influencer secara berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka cenderung lebih terhubung dengan apa yang disebut sebagai “orang nyata” atau influencer media sosial daripada selebritas tradisional karena mereka merasa bahwa influencer lebih relatable dan autentik. Menurut laporan Cassandra oleh Deep Focus, 63% dari Generasi Z lebih suka dipasarkan oleh “orang nyata” ketimbang oleh selebritas, dan menurut polling Variety, 8 dari 10 orang yang paling “dapat didekati, autentik, dan berpengaruh” bagi audiens remaja adalah bintang YouTube.

Dalam hal “The New Rules of Engagement,” berkomunikasi dengan Generasi Z memerlukan pendekatan yang lebih autentik dan manusiawi. Mereka menginginkan konten yang autentik dan bermakna, serta akses mudah ke konten tersebut melalui perangkat mobile. Kredibilitas dan keaslian menjadi sangat penting dalam era iklan digital yang sering kali dirasa mengganggu dan invasif.

Generasi Z memandang influencer media sosial tidak hanya sebagai sumber informasi atau inspirasi tetapi sebagai teman atau bagian dari jaringan sosial mereka. Ini mengubah dinamika pengaruh dan menetapkan “selebriti baru” sebagai faktor penting dalam memahami dan menjangkau Generasi Z secara efektif.

Sebagai studi kasus, Kylie Jenner versus Kim Kardashian menunjukkan bagaimana generasi muda cenderung lebih berhubungan dengan Kylie. Meskipun Kim mungkin dilihat sebagai selebritas Kardashian yang paling terkenal, Generasi Z lebih dapat berhubungan dengan Kylie Jenner, adik perempuan Kim yang lebih muda dan seorang fashionista. Hal ini menyoroti bagaimana Generasi Z menghargai autentisitas dan relevansi dalam konteks kehidupan mereka sendiri. Mereka melihat Kylie sebagai lebih relatable, sebagian karena usianya yang lebih dekat dengan Generasi Z dan juga karena cara dia memanfaatkan media sosial untuk berbagi aspek kehidupannya, yang mencakup berbagai topik dari kecantikan hingga kewirausahaan.

Kylie Jenner, dengan pendekatannya yang tampak lebih pribadi dan otentik di media sosial, telah berhasil membangun sebuah kerajaan kecantikan dan menjadi salah satu influencer paling berpengaruh di kalangan Generasi Z. Ini menunjukkan pentingnya membangun hubungan yang otentik dan menyediakan konten yang resonan dengan nilai dan minat audiens. Kylie tidak hanya membagikan konten tentang kecantikan tetapi juga mempromosikan pesan positif tentang citra tubuh dan kewirausahaan, yang sangat dihargai oleh Generasi Z.

Era baru selebritas ini menuntut strategi baru dalam influencer marketing, menggeser fokus dari selebriti dengan pengaruh besar ke orang biasa yang mendapatkan pengaruh online berdasarkan suara, pendapat, atau keahlian unik mereka. Pemasar kini memiliki peluang lebih luas untuk menjangkau audiens melalui orang-orang dengan pengaruh yang dapat membantu mempromosikan merek atau produk mereka.

Dalam konteks ini, merek yang ingin terhubung dengan Generasi Z perlu memahami pentingnya influencer seperti Kylie Jenner sebagai “selebritas baru” dan bagaimana “Aturan Keterlibatan Baru” menuntut pendekatan yang lebih personal, autentik, dan berbasis nilai untuk menjangkau dan melibatkan generasi muda ini. Generasi Z menghargai transparansi, keaslian, dan hubungan nyata, menuntut merek dan influencer untuk beradaptasi dengan harapan ini dalam strategi komunikasi dan pemasaran mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *