Kategorikan Produk Anda Menggunakan Boston Matrix

Masih dalam tema buku “Brand Immortal”, terdapat sebuah konsep yang menurut saya sangat penting untuk dimengerti oleh semua pemilik bisnis. Konsep ini, yang dikenal sebagai “The Boston Matrix”, adalah sebuah kerangka analisis yang diusung oleh Boston Consulting Group pada era 1970-an untuk menilai portfolio produk atau bisnis suatu perusahaan. Pengetahuan ini berguna bagi saya secara pribadi, namun saya yakin pengetahuan ini juga bisa sangat berguna bagi Anda, pembaca setia blog saya. Dalam tulisan kali ini, saya ingin membahas bagaimana kita bisa “Kategorikan Produk Anda dengan Boston Matrix.”

Mari kita coba memahami konsepnya. The Boston Matrix membagi produk atau bisnis ke dalam empat kategori berdasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan pasar. Kategori-kategori ini adalah Stars, Cash Cows, Dogs, dan Question Marks.

Stars, adalah produk atau bisnis yang memiliki pangsa pasar tinggi di pasar yang sedang berkembang pesat. Contoh dari kategori ini adalah iPhone dari Apple pada saat pertama kali diluncurkan. iPhone menunjukkan pangsa pasar yang tinggi dan ada di pasar yang sedang tumbuh cepat.

Cash Cows, adalah produk atau bisnis dengan pangsa pasar tinggi namun berada di pasar yang pertumbuhannya lambat. Contoh klasik dari Cash Cows adalah Coca-Cola. Coca-Cola menikmati pangsa pasar yang besar, meskipun di pasar yang tumbuh perlahan.

Lalu ada Dogs, atau produk dengan pangsa pasar rendah di pasar yang juga tumbuh lambat. Sebagai contoh, pikirkan kaset VHS saat teknologi DVD dan streaming memulai dominasi mereka. Kaset VHS berada di pasar dengan pertumbuhan lambat dan pangsa pasarnya rendah, sehingga termasuk dalam kategori Dogs.

Terakhir, kita memiliki Question Marks. Produk atau bisnis di kategori ini memiliki pangsa pasar yang rendah namun berada di pasar yang tumbuh pesat. Contohnya bisa jadi Google Glass. Meski inovatif dan berpotensi besar, produk ini juga membawa risiko tinggi, termasuk teknologi yang belum matang dan harganya yang tinggi.

Menggunakan Boston Matrix untuk mengkategorikan produk atau bisnis Anda dapat sangat membantu dalam menentukan strategi yang tepat untuk setiap produk. Produk kategori Stars dapat memperoleh lebih banyak investasi untuk mempertahankan pangsa pasar dan potensi pertumbuhannya. Produk Cash Cows memerlukan pemeliharaan untuk mempertahankan pendapatan yang stabil dan mengoptimalkan efisiensi. Produk Dogs mungkin perlu dipertimbangkan untuk dihentikan atau dijual. Sedangkan produk Question Marks memerlukan lebih banyak investasi untuk mengembangkan potensi pertumbuhannya.

Sebagai contoh, mari kita ambil contoh toko bunga. Misalkan toko tersebut memiliki beberapa produk seperti bunga segar, bunga potong, dan tanaman hias. Setelah mengkategorikan produknya menggunakan Boston Matrix, pemilik toko mungkin menemukan bahwa bunga segar dan bunga potongnya adalah Cash Cows, sementara tanaman hiasnya adalah Question Marks. Menggunakan analisis ini, pemilik toko mungkin memutuskan untuk memberikan lebih banyak investasi pada tanaman hias untuk memaksimalkan potensi pertumbuhannya.

Penting untuk mengetahui bahwa penggunaan Boston Matrix tidak hanya berguna untuk mengidentifikasi produk atau bisnis mana yang perlu mendapatkan perhatian lebih, investasi, atau mungkin perlu dihentikan. Dengan memahami posisi setiap produk atau bisnis dalam matriks ini, pemilik bisnis dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik untuk mengoptimalkan portofolio mereka.

Selain itu, Boston Matrix juga dapat membantu pemilik bisnis dalam mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Misalnya, jika pemilik bisnis menyadari bahwa sebagian besar pendapatan mereka berasal dari produk atau bisnis dalam kategori Cash Cows, mereka dapat memfokuskan sumber daya untuk mempertahankan dan meningkatkan efisiensi operasional produk atau bisnis tersebut. Di sisi lain, jika ada produk atau bisnis dalam kategori Question Marks yang memiliki potensi pertumbuhan yang besar, pemilik bisnis mungkin mempertimbangkan untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke produk atau bisnis tersebut.

Namun, sebagus apa pun Boston Matrix, kita perlu ingat bahwa ini hanyalah salah satu alat yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Keputusan strategis harus didukung oleh analisis pasar yang lebih mendalam, pemahaman yang kuat tentang pelanggan, dan evaluasi cermat terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis. Boston Matrix bukanlah pengganti penelitian dan analisis yang baik, tetapi alat yang dapat membantu kita memahami dan mengevaluasi bisnis kita dari perspektif yang berbeda.

Dalam konteks bisnis skala kecil, penting juga untuk mempertimbangkan keterbatasan sumber daya yang ada. Mungkin tidak selalu praktis atau bahkan mungkin untuk menerapkan strategi yang disarankan oleh Boston Matrix dengan sempurna. Oleh karena itu, pemilik bisnis harus adaptif dan fleksibel, menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis mereka.

Secara keseluruhan, Boston Matrix adalah kerangka kerja analisis yang sangat berharga yang bisa membantu kita mengelola portofolio produk atau bisnis kita. Dengan memahami posisi setiap produk atau bisnis dalam matriks ini, kita dapat membuat keputusan strategis yang lebih baik untuk mengoptimalkan portofolio kita.

Mungkin Anda bertanya-tanya, apa hubungan semua ini dengan pembangunan brand? Menurut saya, memahami posisi setiap produk atau bisnis dalam portofolio Anda dan mengetahui cara terbaik untuk mengalokasikan sumber daya Anda adalah aspek penting dalam pembangunan brand. Setiap produk atau bisnis dalam portofolio Anda berkontribusi pada identitas merek Anda secara keseluruhan, dan dengan mengetahui cara terbaik untuk mengelola mereka, Anda dapat membangun merek yang kuat dan sukses. Jadi, cobalah Boston Matrix dan lihat bagaimana itu dapat membantu Anda membangun brand Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *