The Gen Z Shopping Journey

Perjalanan belanja Generasi Z, yang disebut sebagai “The Gen Z Shopping Journey” berbeda secara signifikan dari generasi sebelumnya, termasuk Milenial. Generasi ini, yang tumbuh di era digital dan media sosial, memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencari dan membeli produk.

Berbeda dengan model funnel pemasaran tradisional, perjalanan belanja Generasi Z tidak linear. Mereka dapat melompat dari satu tahap ke tahap lain dengan cepat, berdasarkan informasi atau rekomendasi baru yang mereka temukan.

Perbedaan Utama dalam Perjalanan Belanja

  1. Awal dari Media Sosial: Untuk Generasi Z, perjalanan belanja sering dimulai dari media sosial, bukan dari iklan tradisional. Mereka lebih cenderung terpengaruh oleh apa yang mereka lihat di jejaring sosial mereka daripada kampanye pemasaran massal.
  2. Penelitian Mendalam: Sebelum melakukan pembelian, Generasi Z cenderung melakukan penelitian yang mendalam, sering kali melibatkan pembacaan ulasan produk dan perbandingan harga. Mereka adalah konsumen yang sangat terinformasi dan mencari validasi dari peer group mereka.
  3. Perjalanan Non-linear: Berbeda dengan model funnel pemasaran tradisional, perjalanan belanja Generasi Z tidak linear. Mereka dapat melompat dari satu tahap ke tahap lain dengan cepat, berdasarkan informasi atau rekomendasi baru yang mereka temukan.
  4. Pentingnya Nilai dan Efisiensi: Generasi Z lebih cerdas secara finansial dibandingkan generasi sebelumnya, dengan kecenderungan lebih besar untuk menabung dan mencari nilai terbaik dari setiap pembelian. Mereka bersedia menghabiskan waktu untuk menemukan penawaran terbaik dan memanfaatkan diskon atau promo.
  5. Pengalaman Belanja yang Dicari: Meskipun nyaman berbelanja online, Generasi Z masih menghargai pengalaman belanja di toko fisik, terutama ketika itu menawarkan lebih dari sekadar transaksi. Mereka mencari pengalaman yang dapat mereka bagi dengan teman-teman atau di media sosial.
  6. Respons terhadap Umpan Balik: Bagi Generasi Z, umpan balik dari peer group mereka sangat berpengaruh. Mereka cenderung berbagi pembelian mereka secara online dan mungkin bahkan mengembalikan produk jika respons dari teman-teman mereka tidak sesuai harapan.

Studi Kasus: Generasi Z dan Keluarga Kardashian

Perbandingan antara Kylie Jenner dan Kim Kardashian menggambarkan bagaimana Generasi Z lebih cenderung berhubungan dengan figur publik yang mereka anggap lebih relatable dan autentik. Meskipun Kim Kardashian mungkin lebih terkenal secara global, Generasi Z lebih merasa terhubung dengan Kylie Jenner, yang secara aktif menggunakan media sosial untuk membangun brand pribadi yang kuat dan relatable. Pendekatan Kylie dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi aspek-aspek kehidupan pribadi dan bisnisnya membuatnya lebih menarik bagi Generasi Z, yang melihatnya sebagai sumber inspirasi dan pengaruh yang lebih dekat dengan realitas mereka.

Perjalanan belanja Generasi Z menunjukkan pergeseran besar dalam perilaku konsumen, dengan penekanan pada penelitian, nilai, pengalaman, dan pengaruh peer yang kuat. Merek yang berhasil menarik Generasi Z adalah mereka yang memahami dan beradaptasi dengan perjalanan belanja unik ini, menawarkan pengalaman yang autentik, pribadi, dan bernilai bagi mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *