Sebuah kesuksesan hidup sangat dipengaruhi oleh lingkungan kita. Lingkungan yang baik akan membantu mengantarkan kita menjadi orang sukses. Dan sebaliknya, lingkungan buruk akan menghambat kemajuan.
Pembuktiannya, bisa dilakukan dengan cara sederhana. Ambil seekor kutu anjing dan masukkan dalam sebuah kotak korek api kosong, kemudian biarkan selama 2 minggu. Setelah itu keluarkan kutu itu. Apa yang terjadi? Kutu itu hanya mampu meloncat setinggi kotak korek api saja! Padahal, seekor kutu anjing mampu melompat setidaknya 300 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi tubuhnya.
Mengapa begitu? saat si kutu berada dalam kotak, dia mencoba melompat tinggi. Tapi karena ia berada dalam ruangan yang sempit, ia selalu terbentur setiap kali melakukan lompatan. Si kutu selalu mencoba dan mencoba melompat, tapi selalu terbentur. Karena selalu gagal ia mulai ragu dengan kemampuannya sendiri.
Karena terkondisi dengan lingkungan seperti itu, ia mulai berpikir “sepertinya kemampuan saya memang hanya segini”. Kemudian loncatannya disesuaikan dengan tinggi dinding korek api. Aman. Ketika sang kutu dikeluarkan dari kotak korek api, dia masih terus merasa bahwa batas kemampuan lompatnya hanya setinggi kotak korek api. Sang kutu hidup dengan persepsi seperti itu hingga akhir hayatnya.
Kutu anjing itu telah dibatasi oleh lingkungannya. Padahal sebenarnya sang kutu memiliki kemampuan loncat jauh melebihi kotak korek api. kemampuan sesungguhnya tidak muncul karena dibatasi pengalaman hidup di dalam kotak korek api.
Dapatkah anda menangkap pesan moral diatas?
Apa atau siapa kotak korek api dalam kehidupan kita?
Bisa pimpinan kita, rekan kerja kita, orang tua kita, gaji kita, dsb.
Pimpinan bisa menjadi kotak korek api ketika dia selalu menghambat potensi kita.
Rekan kerja bisa menjadi kotak korek api ketika mengatakan “sudah nggak perlu capek-capek, nasib kita nggak bakal berubah”.
Gaji bisa menjadi kotak korek api ketika kita berpikir bahwa pekerjaan yang dilakukan hanya senilai angka yang tertulis di slip gaji.
Orang tua bisa menjadi kotak korek api ketika mengatakan “sudahlah nak, gak usah punya cita-cita yang terlalu berlebihan, keturunan kita itu orang susah….”
Kisah ini begitu menginspirasi bagi saya pribadi. Sejak saya membaca kisah ini 2 tahun yang lalu, setiap saya menghadapi sesuatu, saya selalu mencari dimana letak korek apinya, lalu berpikir bagaimana cara keluar dari kotak kore api ini. Karena saya percaya, kemampuan kita jauh lebih besar daripada sebuah kotak korek api.
Very inspiring